Rinitis
alergi disebut juga sebagai hay fever yang memiliki gejala seperti
hidung gatal, bersin-bersin, hidung meler dan tersumbat atau pilek. Gejala
rinitis alergi memang mirip dengan Flue atau common cold yang membedakannya,
rinitis alergi ini disebabkan oleh reaksi alergi sedangkan influenza ataupun
common cold disebabkan oleh infeksi virus. Alergi pada rinitis alergi dapat
disebabkan oleh debu, bulu binatang, serbuk sari dan lain-lain atau bisa juga
diperparah oleh cuaca yang dingin atau lingkungan dingin sehingga sering kali
kita jumpai bersin-bersin pada pagi hari. Ciri khas dari pilek alergi ini
(Rinitis alergi) yaitu gejala pilek akan muncul ketika seseorang terpapar
dengan alergen tertentu misalkan ketika terpapar debu seseorang menjadi
bersin-bersin hidung tersumbat dan meler. Gejala rinitis alergi terdiri dari:
·
Hidung berair.
·
Hidung tersumbat.
·
Hidung gatal.
·
Mata berair dan gatal.
·
Batuk nyeri di daerah wajah terutama sekitar hidung.
·
Fungsi penciuman menurun meskipun rinitis alergi bisa
mengenai semua umur namun paling sering terjadi pada usia remaja atau dewasa
muda.
Faktor risiko rinitis
alergi seseorang akan mudah atau mungkin lebih mudah mengalami rinitis
alergi ketika:
·
Memiliki riwayat alergi seperti asma atau gatal-gatal
pada kulit.
·
Riwayat keluarga dengan rinitis alergi atau asma dan
alergi jenis lain.
·
Tinggal di tempat yang sering terpapar alergen seperti
bulu binatang.
Komplikasi rinitis alergi masalah yang mungkin berhubungan
dengan rinitis alergi atau hay fever meliputi:
·
Berkurangnya kualitas hidup. Hay fever atau rinitis
alergi dapat mengganggu kenikmatan kegiatan dan menyebabkan Anda menjadi kurang
produktif. Bagi banyak orang, gejala rinitis alergi ini mengakibatkan absen
dari pekerjaan atau sekolah.
·
Kurang tidur. Rinitis alergi dapat membuat Anda tidak
bisa tidur sehingga kurang istirahat. Memperberat asma. Jika Anda memiliki
asma, rinitis alergi dapat memperburuk tanda-tanda dan gejala asma, seperti
batuk dan mengi.
·
Sinusitis. Tersumbatnya Sinus dalam jangka panjang karena
rinitis alergi dapat meningkatkan kerentanan seseorang untuk terkena sinusitis
·
Infeksi telinga. Pada anak-anak, rinitis alergi
merupakan faktor penyebab terjadinya infeksi telinga bagian tengah (otitis
media).
Diagnosis rinitis alergi
Proses diagnosis rinitis alergi akan diawali dengan dokter
yang menanyakan gejala-gejala yang dialami, riwayat kesehatan kemudian akan
memeriksa kondisi hidung Anda untuk mencari petunjuk lebih jauh. Contoh
pemeriksaan yang mungkin akan dilakukan dengan endoskopi hidung, CT scan,
atau tes pernapasan melalui hidung (a nasal inspiratory flow test). Jika
dibutuhkan, ada beberapa pemeriksaan lebih lanjut yang umumnya dianjurkan untuk
memastikan diagnosis, misalnya tes kulit untuk mengetahui jenis alergi Anda serta
tes darah untuk menyelidiki keberadaan antibodi IgE dalam tubuh.
Cara mengobati pilek-bersin alergi (rinitis aqlergi) yang
terbaik adalah dengan menghindari zat yang menyebabkan rinitis alergi. Jadi
harus diketahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang membuat pilek alergi anda
muncul untuk bisa menghindarinya karena setiap orang bisa berbeda. Jika rinitis
alergi tidak terlalu parah, obat-obat anti alergi yang dijual bebas mungkin
cukup untuk meringankan gejala-gejala yang muncul. Untuk gejala yang lebih
mengganggu, Anda mungkin perlu obat dari resep dokter. Jika anak mengalami
rinitis alergi, konsultasikan dengan dokter tentang perawatan yang terbaik.
Karena ada obat-obatan tertetu yang bisa untuk orang dewasa tetapi tidak boleh
untuk anak-anak, jadi jangan sembarangan memberikan anak obat. Obat-obatan yang
biasanya digunakan untuk mengatasi pilek, bersin-bersin alergi (rinitis alergi)
antara lain:
·
Nasal kortikosteroid. Obat semprot hidung yang
mengandung konrikosteroid untuk mencegah dan mengobati peradangan hidung,
hidung gatal dan pilek yang disebabkan oleh alergi.
·
Antihistamin. Biasanya berbentuk pil (contohnya
CTM, loratadin, difenhidramin, cetirizin, dsb). Berfungsi untuk meringankan
hidung gatal, bersin-bersin dan pilek.
·
Dekongestan. Ada yang tablet, sirup, dan juga semprot
hidung berfungsi untuk melegakan hidup tersumbat. Tetapi, hati-hati dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah (terutama yang untuk di minum).
Secara umum itulah obat-obat yang sering digunakan untuk
menangani rinitis alergi meskipun masih
ada jenis obat yang lain seperti Cromolyn natrium, Leukotriene modifier, Nasal
steroid dan lain-lain.
·
Nasal Steroid
Merupakan obat pilihan untuk rhinitis tipe perennial, dan
dapat digunakan untuk rhinitis seasonal. Nasal steroid diketahui memiliki efek samping
yang sedikit. Obat yang biasa digunakan lainnya antara lain sodium kromolin,
dan ipatropium bromida. Penanganan terapi rhinitis alergi yang
terakhir adalah dengan imunoterapi. Terapi ini disebut juga sebagai terapi
desensitisasi. IMunoterapi merupakan proses yang panjang dan bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar